BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. Pelayanan Kesehatan
1.
Kesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu isu penting dalam
peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan menjadi focusing program
pembangunan kesehatan di Kabupaten Lombok Tengah. Indikator untuk menilai
kinerja program ini adalah dengan melihat K1 (kontak pertama Ibu Hamil pada
trimester I dengan petugas kesehatan), K4 yaitu kontak ke 4 Ibu Hamil yang
dilakukan pada trimester 3 dengan petugas kesehatan, Linakes (persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan), Kunjungan Nifas (KN) yaitu kunjungan petugas
kesehatan kepada Bayi usia 0-28 hari, Kunjungan Bayi yaitu kunjungan petugas
kesehatan kepada Bayi usia 29 hari sampai usia 12 Bulan, Kunjungan Balita, dan
beberapa indikator lainnya.
Kunjungan K1 pada tahun 2017 mencapai 1587 Ibu Hamil atau telah
mencakup 103.7% dari proyeksi Ibu Hamil di wilayah kerja UPTD BLUD Puskesmas
Praya yang berjumlah 1.531 Ibu Hamil. Sementara target K1 adalah 95%. Jadi
pencapaian K1 ini telah melampaui target yang ditentukan. Cakupan K1 tertinggi
dicapai oleh Kelurahan Prapen yang mencapai 99,0%, hal ini disebabkan karena
target proyeksi yang terlalu rendah dibandingkan dengan jumlah riil Ibu Hamil
yang ada. Sedangkan cakupan terendah di Kelurahan Pajisari dengan pencapaian 114,3.
Untuk pencapaian K4 UPTD BLUD Puskesmas Praya telah mencapai 1520
Ibu Hamil atau sekitar 99,3% dari target 95%. Cakupan tertinggi dicapai oleh Kelurahan
Prapen dengan capaian 94,5% sedangkan
terendah di Kelurahan P. Sari dengan capaian hanya 113,0%.
Jumlah Ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan mencapai 1317
persalinan atau 99,1% dari total perkiraan jumlah persalinan sepanjang tahun
2017 sebanyak 1531 Bulin.
Jumlah kunjungan Nifas baru mencakup 1318 ibu bersalin (99,2%) dari
perkiraan jumlah persalinan.
Jumlah ibu nifas yang mendapat vitamin A sejumlah 1329 orang atau 100,%.
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan imunisasi TT2+ sebanyak 1520 orang
(99,3%).
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet FE3 (90 Tablet) sebanyak 1520
orang atau telah mencapai sekitar 99,28%.
Jumlah peserta KB aktif mencapai 4.626 akseptor atau sekitar 43,4%
dari jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang ada di wilayah kerja Puskesmas Praya.
Dari jumlah tersebut, sekitar 32,4% pasangan menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP), sedangkan 3010% menggunakan non MKJP. Akseptor KB yang menggunakan
MKJP Terbanyak memilih IMPLAN (19,6%) dan IUD (12,8%)Sedangkan yang memilih
metode Non MKJP sebagian besar (35,8%) memilih alat kontrasepsi suntikan dan
Pil sebanyak 24,7%.
Jumlah peserta KB baru mencapai 891 (8,4%) akseptor.
Jumlah
komplikasi maternal yang ditemukan selama tahun 2017 mencapai 364 kasus dari
perkiraan jumlah kasus 306 kasus atau sekitar 87,98%. Persentase penanganan kasus maternal terbanyak yang ditemukan ada di
Kelurahan Tw Galih dengan 64 kasus atau 136,2%, sedangkan kasus terendah ada di
Kelurahan Panjisari dengan jumlah kasus yang ditemukan hanya 21 kasus atau 123,5%.
Untuk
kasus komplikasi Neonatal, dari perkiraan jumlah kasus 283, ditemukan sebanyak 231
kasus (81,6%). Kasus terbanyak yang ditemukan ada di Kelurahan Tw Galih dengan
jumlah 52 kasus. Sedangkan kasus terendah ada di Kelurahan Gonjak dengan 16 kasus komplikasi Neonatal.
Untuk
kegiatan pelayanan kesehatan pada Bayi, selama tahun 2017, dari jumlah
kelahiran hidup sejumlah 1.400 Bayi, dilaporkan 23 Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Cakupan
kunjungan Neonatal (KN1) telah mencapai 94,6%, KN3 atau KN lengkap mencapai 94,6%
dari jumlah Bayi.
Jumlah
Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif ( usia 0-6 bulan ) sejumlah 1088 atau
sekitar 80.1%, yang terbagi menjadi 544 (80.0%) laki-laki dan 544 (80.1%)
perempuan. Cakupan pelayanan kesehatan Bayi telah mencapai 80.1%.
Imunisasi
Cakupan
UCI tahun 2017 baru mencakup 7 Desa dari 9 Desa yang ada di wilayah kerja UPTD
BLUD Puskesmas Praya, sedangkan cakupan
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) telah
mencapai 1.252 dari 1.388 jumlah bayi.
Gizi
Cakupan
pemberian Vitamin A pada Bayi 6-11 Bulan mencapai 98,37%. Cakupan pemberian
Vitamin A pada Anak Balita mencapai 97,06% dari 6.229 Balita yang ada.
Jumlah
anak 0-23 bulan (Baduta) yang ditimbang mencapai 3.544. Dari jumlah tersebut
didapatkan 29 (0,8%) anak ada di Bawah Garis Merah (BGM). Jumlah kasus BGM terbanyak
ditemukan di Kelurahan Semayan dengan 12 kasus atau 4,4%.
Cakupan
pelayanan Anak Balita (12-59 Bulan) yang mendapat pelayanan kesehatan minimal 8
kali telah mencapai 90,6%. Cakupan D/S telah mencapai 96,8% atau 3.544 dari
3.662 Balita yang ada. Dari hasil penimbangan tersebut didapatkan 29 Balita
BGM, dengan kasus terbanyak ada di Kelurahan Semayan sejumlah 12 (4,4%),
sedangkan terendah di Kelurahan Panjisari dengan 1 kasus atau 0,6%
UKS
Cakupan
pelayanan kesehatan (penjaringan) siswa Sekolah Dasar (SD) telah mencapai 1,256
atau 64,7% dari jumlah siswa baru kelas 1 yang tercatat sebanyak 1.941 orang
yang tersebar di 49 SD sewilayah kerja Puskesmas Praya.
Selain
kegiatan penjaringan juga dilakukan kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut, jumlah murid yang diperiksa sebanyak 1.216 (51,7%)dari jumla siswa, yang
memerlukan perawatan 477 siswa.
Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
Perkiraan
jumlah penduduk usia lanjut di wilayah kerja Puskesmas mencapai sekitar 3.904
orang. Dari jumlah tersebut yang mengalami gangguan kesehatan dan mendapatkan
pelayanan melalui kegiatan Posyandu Lansia baru mencapai 1405
2.
Promosi Kesehatan
Jumlah kegiatan penyuluhan selama tahun
2017 sebanyak 1707 kali, kunjungan rumah : 1544 kali ,Penyebaran Informasi 140
kali.
B. Akses dan Mutu Pelayanan
Kesehatan
Cakupan kunjungan rawat jalan menunjukkan gambaran dari pemanfaatan
sarana pelayanan kesehatan oleh masyarakat. Namun data ini hanya mencakup
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah saja sedangkan
praktek swasta tidak termasuk.
Jumlah kunjungan rawat jalan di UPTD BLUD Puskesmas Praya dan
jaringannya tahun 2017 mencapai 14.779, menurun dibandingkan tahun 2016 yang
mencapai 49,496 jiwa dari jumlah penduduk 74,632. Sedangkan kunjungan rawat
inap mencapai 80, menurun dari tahun
2016 yang mencapai 820 jiwa.
C Perilaku
Hidup Masyarakat
Data
jumlah rumah tangga yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) diperoleh melalui survey PHBS.
Hasilnya menunjukkan bahwa dari jumlah rumah yang dipantau sebagai sampel (210) di seluruh Desa, jumlah rumah tangga
yang Berperilaku Hidup Bersih dan
Sehat mencapai 57,1%, dengan
persentase tertinggi di Kelurahan Panjisari yang
mencapai 64,3% dan terendah di kelurahan
Gerunung yang baru mencapai 47,6%.
D. Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi
Dasar
Persentase
Rumah Sehat tahun 2017 baru mencapai 94.77% atau 18.081 dari jumlah seluruh
rumah yang ada yaitu 19.079 buah. Sedangkan akses Sarana Air Bersih telah mencakup 100%
keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Praya. Sumber air minum terbanyak yang
digunakan masyarakat adalah
Perpipaan(PDAM BPSPAM) yang mencapai 44.462
jiwa. Selanjutnya Pengguna SUMUR BOR
DENGAN POMPA 350 jiwa.
Keluarga yang
memiliki akses jamban yang memenuhi syarat kesehatan mencapai 100%. Semua Desa
telah melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), sedangkan
Kelurahan yang memperoleh predikat Desa ODF Semua kelurahan yang ada diwilayah
kerja UPTD BLUD Puskesmas Praya.
Jumlah
tempat-tempat umum diantaranya : sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan hotel
sekitar 96 buah dan yang memenuhi syarat kesehatan sekitar 79 buah atau 82,29%,
yang tersebar di semua Kelurahan.
Tempat-tempat
pengelolaan makanan ( rumah makan, depot air minum, pengusaha jajanan/makanan )
yang memenuhi syrat kesehatan telah mencapai 91%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar